”Buat orang-orang pilihan, maka Allah membangun rumah yang langit-langitnya adalah berbagai kesusahan dan kesedihan sedangkan dindingnya adalah terbuat dari kesulitan. Dia memasukkan mereka ke dalamnya dan mengunci pintunya. Dia berfirman kepada mereka: ”Kunci pintu rumah kalian adalah keshabaran” (Banallahu lilakhyari baitan sama uhu, humumun wa akhzanun wahithanuhudl-dlurru, wa adkholahum fihi wa aghlaqo babahu waqoola lahum miftahu babikum ashshobru).
Jelasnya adalah suatu kamar bingung rumah susah maka pintunya bisa dibuka dengan kunci keshabaran.
Manusia harus sanggup bertarung melawan rasa bingung, bergelut melawan kesulitan, saling tembak dengan kesedihan, jika tidak sanggup demikian maka janganlah hidup karena tak ada gunanya.
Susah, sulit dan bingung pada hakekatnya adalah bagaimana kita bisa menghadapi dan memperlakukannya. Jika ingin susah silahkan, segani segala pekerjaan, coba esok hari, pasti kesusahan, kesulitan itu datang karena diundang. Akan tetapi, jika kita banyak bekerja, serta bergaul dengan orang baik-baik, maka pasti kebingungan itu akan berkurang, demikian pula kesedihan akan pergi dengan sendirinya.
”Addahru la yabqo ’ala halatin wahidatin, Lakinnahu yuqbilu anu yudbiru. Fashbir fainnad dahro la yashbiru”. Masa (waktu) tidak tetap dalam satu keadaan tetapi ia akan datang dan pergi. Jika ia menjumpaimu dengan membawa kesulitan. Bershabarlah, karena masa tak mau bershabar diri.
Masa (waktu) berkesinambungan, zaman berlalu lalang, ada mundur ada maju, tidak diam dalam satu keadaan. Bagai baling-baling (roda) yang berputar, kadang ada di atas kadang ada di bawah. Demikian pula perjalanan masa (waktu) dan mau tidak mau kita akan dibawa oleh roda zaman. Kadang harus menukik ketika sedang turun, kadang tegak terbawa naik. Akan tetap, bagi yang tabah, bisa ajeg di kala sedang turun, karena menggunakan alat keshabaran...
RAHASIA SHABAR oleh al ustadz KHE. Abdullah (Allahu yarhamhu).
Rabu, 09 Juni 2010
Kamu Termasuk Yang Mana?
Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.
Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah.
Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak.
Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.
Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.
Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.
Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.
"Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya…
"Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?" Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.
Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?
Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.
Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik…
Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah.
Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak.
Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.
Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.
Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.
Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.
"Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya…
"Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?" Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.
Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?
Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.
Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik…
Garam Dan Telaga
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama.
Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu.
"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah.
Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?".
"Segar.", sahut tamunya.
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi.
"Tidak", jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.
"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama”
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat…
"Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama.
Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu.
"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah.
Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?".
"Segar.", sahut tamunya.
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi.
"Tidak", jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.
"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama”
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat…
"Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.
Renungan Untuk Para Lelaki
Fakta yang patut direnungkan para pria
Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita
Tanpa mereka , hati, pikiran, perasaan lelaki akan resah
Masih mencari walaupun sudah ada segala-galanya Apa yang tidak ada di surga? namun Nabi Adam a.s tetap merindukan Siti Hawa
Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri, atau puteri
Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, Tetapi kalau diri sendiri yang tidak lurus, Tidak mungkin mampu hendak meluruskan mereka.
Tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus
Luruskanlah mereka dengan petunjuk Allah, Karena mereka diciptakan begitu rupa oleh-Nya
Didiklah mereka dengan panduan dari-Nya
Jangan coba jinakkan mereka dengan harta, nanti mereka semakin liar...
Jangan hibur mereka dengan kecantikan, nanti mereka semakin menderita... Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah...
Kenalkan mereka kepada Allah, Dzat yang kekal, di situlah kuncinya
Akal setipis rambutnya, tebalkan ia dengan ilmu....
Hati yang serapuh kaca, tebalkan ia dengan iman....
Perasaan yang selembut sutera, hiasilah ia dengan akhlak....
Suburkanlah, Karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan keadilan Allah Akan terhibur dan berbahagialah mereka,
Walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden, ataupun perdana menteri, ataupun women gladiator Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan Itu bukan diskriminasi Allah, sebaliknya di situlah kasih sayang Allah,
Karena rahim wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki2 berwajah: negarawan, karyawan, jutawan dan wan-wan lain ,Tidak akan lahir superman tanpa superwoman.
Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan
Lebih banyak lelaki yang dirusakkan oleh kaum perempuan...daripada perempuan yang dirusak oleh laki-laki...
Sebodoh-bodoh perempuan pun bisa menundukkan sepandai-pandainya lelaki
Itulah akibat apabila wanita tidak kenal Allah Mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki
Kini bukan saja banyak boss telah kehilangan secretary, bahkan anakpun akan kehilangan ibu, Suami kehilangan istri dan bapak akan kehilangan puteri
Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara..
Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepemimpinan ..
Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah, pimpinlah diri sendiri dahulu kepada-Nya
Jinakkan diri dengan petunjuk Allah, niscaya jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita
Jangan Pernah Berhenti
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia …
Ketahuilah Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih …
Ketahuilah Allah SWT sudah menghitung air matamu.
Jika kau pikir hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu bagitu saja …
Ketahuilah Allah SWT sedang menunggu bersamamu.
Ketika kau pikir bahwa sudah mencoba segalanya dan tak tahu hendak berbuat apa lagi …
Ketahuilah Allah SWT punya jawabannya.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan …
Ketahuilah Allah SWT sedang berbisik padamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur …
Ketahuilah Allah SWT telah memberkatimu
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban …
Ketahuilah Allah SWT telah tersenyum padamu
Jangan berputus asa dan selalulah optimis dan husnuzzon kepada Allah dg di iringi do'a dan ikhtiar..
Ketahuilah Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih …
Ketahuilah Allah SWT sudah menghitung air matamu.
Jika kau pikir hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu bagitu saja …
Ketahuilah Allah SWT sedang menunggu bersamamu.
Ketika kau pikir bahwa sudah mencoba segalanya dan tak tahu hendak berbuat apa lagi …
Ketahuilah Allah SWT punya jawabannya.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan …
Ketahuilah Allah SWT sedang berbisik padamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur …
Ketahuilah Allah SWT telah memberkatimu
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban …
Ketahuilah Allah SWT telah tersenyum padamu
Jangan berputus asa dan selalulah optimis dan husnuzzon kepada Allah dg di iringi do'a dan ikhtiar..
Untuk Para Muslimah
1. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
2. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.
3. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.
4. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
5. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
6. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad
7. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.
8. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.
9. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 maalaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
10. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
11. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.
12. Wanita yang menguli tepung gandum dengan bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.
13. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.
14. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.
15. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
16. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
17. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
18. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
19. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
20. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka maalaikat-maalaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.
21. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.
22. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.
23. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.
24. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
Hadis nabi mengenai wanita:
Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki.Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".
Wallahua'lam..
2. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.
3. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.
4. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
5. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
6. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad
7. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.
8. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.
9. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 maalaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
10. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
11. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.
12. Wanita yang menguli tepung gandum dengan bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya.
13. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.
14. Wanita yang menjaga solat, puasa dan taat pada suami, Allah akan mengizinkannya untuk memasuki syurga dari mana-mana pintu yang dia suka.
15. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
16. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
17. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
18. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
19. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
20. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka maalaikat-maalaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.
21. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.
22. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.
23. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.
24. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
Hadis nabi mengenai wanita:
Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki.Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".
Wallahua'lam..
Saat Allah swt Bilang "TIDAK"
Ya Allah ambillah kesombonganku dariku
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."
Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
Ya Allah beri aku kesabaran
Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."
Ya Allah beri aku kebahagiaan
Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."
Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan
Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."
Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."
Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku
Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti !"
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."
Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."
Ya Allah beri aku kesabaran
Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."
Ya Allah beri aku kebahagiaan
Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."
Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan
Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."
Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."
Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku
Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti !"
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.
Mencari Bahagia
Suatu hari di sebuah sungai yang cukup jernih, hiduplah seekor ikan kecil muda usia. Saat itu, siang sangat terik, Sang Ikan mencari bagian sungai yang ternaungi pohon yang rindang. Sesekali dipukulkannya ekornya pada air di sekelilingnya.
Saat Sang Ikan sibuk dengan air yang menciprati tubuhnya, tiba-tiba terdengarlah suara dari balik rimbun pepohonan,
“Ayah, indah sekali pemandangan di sini, yaah.. Pepohonan begitu rimbun, dan air sungai ini begitu jernih,” seru seorang anak kecil pada ayahnya.
“Ya … Alhamdulillah … itulah kebesaran Allah, Nak! Ia menciptakan sesuatu tanpa cela, hanya manusia saja yang kurang bersyukur” kata Sang Ayah sambil mengelus kepala anak kecil itu dengan lembut.
“Katanya air itu sangat penting, ya, Yah? Dan … tanpanya kita semua akan mati?” tanya anak kecil itu pada ayahnya.
“Ya, benar! Air itu sangat penting bagi kita. Setiap makhluk hidup membutuhkan air dan oleh karena itu kita bisa mati tanpa ada air dalam kehidupan kita, seperti juga ikan kecil itu!” seru Sang Ayah sambil menunjuk ikan kecil.
Si ikan kecil yang mengikuti percakapan antara ayah dan anak itu mendadak menjadi gelisah. “Air, apa itu air? Di mana dapat kutemukan air? Bagaimana juka aku mati bila aku tak dapat menemukan air secepat mungkin? tanya si ikan dalam hatinya sambil berenang dengan panik. Si ikan kecil berenang tanpa kenal henti.
Ketika ikan kecil mendekati hulu sungai, bertemulah ikan kecil tersebut dengan seekor ikan “sepuh”. Setelah menyampaikan salam kemudian ikan kecil itu bertanya, “Wahai ikan sepuh, dapatkah kau tunjukkan padaku, di mana air? Aku mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kita akan mati!” seru Si ikan kecil.
Ikan sepuh tersenyum bijak, kemudian berkata, “Anakku, tentu saja aku tahu di mana air, sekarang coba kau lihat samping kanan dan kirimu, lihat sekelilingmu, apa yang kau lihat?”
“Ya, ada benda yang mengelilingiku tiap waktu, kadang ia tenang dan bergelombang, dia membantuku untuk berenang, dia yang membasahi tubuhku, menghilangkan dahagaku, dan aku bisa mati kekeringan tanpa kehadirannya,” gumam Si ikan kecil.
Ikan sepuh tersenyum lagi, “Ya, itulah air yang kau cari selama ini, anakku. Itulah air yang membuat kita semua dapat mati bila hidup tanpa kehadirannya.
Si ikan kecil tertegun, kemudian tersenyum, “Terimakasih, ikan sepuh. Sekarang aku bisa menghentikan proses pencarianku. Aku bahagia bisa menemukan apa yang aku cari. Ternyata benda yang sangat penting yang selama ini aku cari sudah berada bersamaku sejak dulu tapi aku tidak menyadarinya,” ucap Si ikan kecil. Si ikan kecil kemudian memutar siripnya setelah sebelumnya berpamitan kepada ikan sepuh.
KITA MANUSIA, SERINGKALI TAK KUNJUNG MERASA PUAS AKAN PENEMPATAN YANG ALLAH BERIKAN PADA KITA. Dan kita seringkali tak sadar bahwa mungkin sebenarnya saat kita melakukan pencarian, ketika kita sedang letih … sebenarnya kita justru sedang menjalani kebahagiaan tersebut.
Karena kita seringkali tertipu, dengan arus air yang tidak selamanya tenang, karena kebahagiaan pun seringkali tidak mesti berwujud ketenangan. Karena kebahagiaan pun seringkali berwujud “riak-riak ombak” dalam kehidupan kita…. Tapi kita akan merasa bahagia bila kita nikmati dan lalui dengan sabar
Sebelum
1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak
dapat berbicara sama sekali.
2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak
punya apapun untuk dimakan.
3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di
jalanan.
4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada
tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon
kepada Allah untuk diberikan teman hidup.
6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu
cepat.
7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin
mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan
tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.
9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang
menempuh jarak yang sama dengan berjalan.
10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran,
orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.
kisah pohon apel
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang
bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga
ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang
daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula,
pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.
Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi
bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi
pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,"
pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon
lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak
punya uang untuk membelinya." Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak
punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau
bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. " Anak lelaki itu
sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada dipohon dan pergi
dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi.
Pohon apel itu kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya
datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel. "Aku tak punya
waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf aku
pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk
membangun rumahmu." kata pohon apel.
Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan
pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki
itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa
kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon
apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku."
Kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin
hidup tenang.Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku
sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan
menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah ." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu
dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi
datang menemui pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf,
anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." Jawab
anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat."
kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki
itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan
padamu.Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata
pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya
membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama
meninggalkanmu. " "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah
tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di
pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu
berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan
tersenyum sambil meneteskan air matanya.
Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika
kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita
memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita
akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk
membuat kita bahagia. Kamu mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi kadang begitulah cara kita
memperlakukan orang tua kita.
Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan, teman, sahabat &
saudara. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang
tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh
hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.
LihatLah
Lihatlah hari ini....
sebab ia adalah kehidupan ,, kehidupan dari kehidupan ...
dalam sekejap dia telah melahirkan berbagai hakikat dari wujud mu..
Nikmat pertumbuhan,
Pekerjaan yang indah..(alhamdulillah)
Indahnya kemenangan,,
karena hari kemarin tak lebih dari sebuah mimpi..
dan esok hari hanyalah bayangan,
Namun hari ini ketika kita hiidup sempurna,
telah membuat hari kemarin sebagai impian yang indah..
setiap hari esok adalah bayangan yg penuh harapan...
maka, lihatlah hari ini......
ps : d'way to keep possitive thinking...
IngatLah
Disaat kamu ingin melepaskan seseorang...
ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya...
Disaat kamu mulai tidak mencintainya...
ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya...
Disaat kamu mulai bosan dengannya...
ingatlah selalu saat terindah bersamanya...
Disaat kamu ingin menduakannya...
ingatlah dia selalu setia...
Saat kamu ingin membohonginya...
ingatlah dia selalu jujur padamu...
Maka kamu akan mengerti arti hadirnya dalam hidupmu...
Jangan sampai saat dia sudah tidak disisimu...
kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu...
Yang indah hanya sementara
Yang abadi adalah kenangan
Yang ikhlas hanya dari hati
Yang tulus hanya dari sanubari
Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mengejar impian
Namun yang lebih susah mempertahankan yang ada...Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga..
"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"
Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif...
Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun begitu bangun semuanya sirna tak berbekas..
Rumah mewah, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yang luar biasa, namun...
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi, sehelai benangpun tak bisa dimiliki
Apalagi yang mau diperebutkan...
Apalagi yang mau disombongkan...
Maka jalanilah hidup ini dengan seinsafan nurani...
Jangan terlalu perhitungan...
Jangan hanya mau menang sendiri...
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita..
Jalanilah hari - hari kita dengan kasih...
Selalu berlapang dada dan mengalah...
Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan...
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan...
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus...
Dengarkan Aku
Betapa banyak kau mengeluh dan berkata.."tak punya apa-apa"..
padahal bumi, langit, dan bintang adalah milikmu..burung yg bernyanyi riang,,,
Air disekitarmu memancar berdecak ,
dan matahari yg diatas kepala mu memandang geram penuh amarah..
Cahaya di kaki dan puncak bukit membangun tanah lapang yg rata di bukit dan sebentar lg rusak...
Dunia ceria kpd mu,,lalu mengapa kau cemberut..??
dan dia tersenyum kenapa kau tidak tersenyum..??
jika kau sedih dgn kemulian yg telah lalu,
tak kan lagi penyesalan mengembalikannya,
Atau kau murung karena ada musibah,tp tak mungkin kau mencegah datangnya musibah.
Jika telah kau lewati masa mudamu jng kau katakan ..."zaman telah tua"..sebab zaman tak pernah tua..
Lihatlah masih ada gambar-gambar yg mengintip di balik embun yg seakan bicara karena indahnya..... ^_^
medan,30 juni 2009
Dan Kini Ku Biarkan
Biarkanlah hari-hari melakukan apa yang dia mau,
dan relakan jiwa mu jika takdir telah ditetapkan.
jika takdir itu telah turun..
tak ada yg sanggup mencegahnya,,,tidak juga bumi dan langit..
Berapa kali sesuatu yg ku benci datang mengunjungi ku..
namun ku rendah kan emosi ku, karena aku tidak mengatakan apapun..dan
ku tunjukan ketabahan ku kepadaNya..
Tahun2 berlalu bersama kebahagiaan dan kesenangan,
karena terlalu singkatnya tahun2 itu seperti hitungan hari.
kemudian datang hari2 susah ..
seakan2 hari2 itu adalah tahun2 yg lama karena panjangnya..
kemudian masa2 itu lenyap bersama dgn manusia...
masa-masa itu dan manusia-manusia itu tak ubahnya mimpi......
Penat Ku
Ya Allah..
Kepada Mu ku adukan lemahnya kekuatanku,
kekurangan pribadiku
dan ketidakberdayaan ku menghadapi cobaan Mu...
Wahai Dzat Yg Maha Pengasih diantara pengasih..
Rabb orang-orang yang lemah..
Engkau Rabb ku..
Kpd siapa hendak Kau serahkan driku? Kpd saudaraku yg mengacuhkan ku? Atau kepada musuh yang membenciku?
Jika Engkau tidak marah padaku,maka aku tidak peduli apapun sikap orang kepadaku...
Hanya saja ampunan Mu lebih luas bagi diriku..
Ternyata
Ternyata...
kadang sendiri itu lebih baik dari bersama..
Ternyata...
memahami itu lebih sulit dari mengerti...
Ternyata...
mendapatkan itu lebih mudah dari pada melepaskan..
Ternyata...
kejujuran itu lebih sakit dari pada kebohongan...
Ternyata...
mencintai itu lebih sulit dari pada di cintai...
dan juga Ternyata...
sendiri membuat manuasia tak mengenal siapa dirinya,
karena yang dia lihat hanyalah bayangan wajahnya yg terpancar di muka cermin..
dan juga Ternyata...
memahami itu lebih mudah jika manusia mau melunakkan hatinya *oh..betapa sulitnyaaaa
dan juga Ternyata...
mendapatkan itu adalah sebuah perjuangan meskipun dalam waktu yg singkat,,sama hal nya dengan melepaskan,, keduanya memerlukan tenaga dan pikiran ...
dan juga Ternyata...
kujujuran yg sakit adalah obat yg ampuh untuk hati yg pernah sakit,, sedang kebohongan yg indah tetap saja akan terasa sakit meski dihadapkan dgn hati yg masih sehat...
dan juga Ternyata...
mencintai itu adalah hal yg mulia,,meski terasa sulit utk dijalani....
Ternyata..
Semua kejadian ,peristiwa di dunia ini sudah ada ketetapanNya
tidak ada peristiwa yg tidak di sengaja,,, lakoni saja dgn hati dan niat yg bersih......
Ratapan Seorang Kasih
Saat hati hanya ada aku,
Saat gelisah hanya gundah ku,
tak pernah terbayangkan akan Rinduku akan masa itu...
Masa dimana hanya ada hati yakni hati ku..
Resah tak mengobati duka,
Senyum tak dapat menutupi murka,
dan Diam hanya jawaban yang ada....
Tersesali ,mengapa hati harus diberi,
mengapa Rindu harus menagih janji,
mengapa kasih harus menjadi pamrih...
Salahkah diri yang menempatkan janji hati,
tatkala duka masih tersamar di ujung hati,
Nyanyian hati yang selalu menyeru nama nya,
mengapa kini samar terdengar terbawa angin duka,
kecewa menjadi bagian separuh hati yg terus dijalani,
meski telah kulapangkan hati,
Namun masih juga terasakan perihnya kehidupan yg diberi...
Akankah ada asa setelah duka?
Akankah ada setoreh tawa setelah tangis?
Akankah ada bahagia setelah gundah?
Meratapi hati yg telah di beri,
merenungi diri yg senantiasa sendiri...
perlahan ingin menjauh pergi krn keyakinan hati yg tersakiti...
Mengapa harus memberi hati jika tak sanggup untuk berbagi?
Mengapa menitip janji jika tak dapat di penuhi?
Mengapa memadu kasih jika terus menyakiti?
Mengapa harus ada kita bila ingin jalan sendiri?
Hati yg pernah diberi biarlah, tetap menjadi hati yg bersih,
Tak ada dusta saat ikhlas mengasihi,
hny waktu yg tak ingin lama menemani hari,
maka cerita yg di jalani pun silih berganti musim....
Namun sejatinya Hati bersih ini memiliki rasa,,
hingga nanti saat itu tiba,,,apa yg kan menjadi nyata....??
Tlah Ku Lepaskan
Ikhlas ku lepaskan segala belenggu yg mengekang jiwa mu..
meski ratap hati tak dapat dipungkiri hanya dengan gelak tawa ku,
ku lunakkan hati yg telah membatu agar ku dapati damainya hidup...
betapa seringnya aku menekan luka yg tak kunjung jua terobati...
saat asa ku rasa kan tiba,namun yg terasa ini hanya asa milik ku saja,
ku genggam erat jiwa yg inginkan bebas,
jiwa yg telah lama berdiri sendiri,layaknya pilar yg tak tergoyahkan,
semakin erat ku ikatkan tali kekang ku agar tak lepas dari jangkauan ku,
tapi apa yg terjadi....
semakin sesak menghimpit diri,
semakin gelisah menghantui kalbu
dan semakin jauh pilar itu berdiri,
enggan untuk menghampiri lama dihati ku.....
Tersadar ku jika yg ku genggam hanyalah debu ilusi
bukan makna dari sebuah elegi hati yg bersih lagi
Tali kekang ku hanya membuat luka ku semakin menjadi
asa pun menjadi sia belaka...
kini,,,
Tlah ku buka genggaman erat ku,
meski raga ku memaki jiwa ku yg mulai kelelahan,
Hati yg pernah digoreskan kemunafikannya,
kini ku ikhlaskan untuk mengakhiri kebencian yg aku tanam,
Tlah ku lepaskan tali kekang yg membuat jiwa terjerat kejenuhan
Tlah ku lepaskan genggaman erat yg membuat hancur sebuah jiwa ...
Teringi sunyi sendiri ku tapaki jiwa ku yg kini lelah meniti kalbunya,
Tak kan lg ku gantungkan asa dititian jalan ku
Krn Tlah ku lepaskan semua disaat jiwa ini begitu lelah...
I Love You
I love you..
enough to fight for you, Compromise for you if need be..
Enough to miss you incredibly when we're apart, no matter what length of time its for and regardless of the distance..
Enough to believe in our relationship, to stand by it through the worse of time, to have faith in our strength as a couple and to never gite up on us..
enough to fight for you, Compromise for you if need be..
Enough to miss you incredibly when we're apart, no matter what length of time its for and regardless of the distance..
Enough to believe in our relationship, to stand by it through the worse of time, to have faith in our strength as a couple and to never gite up on us..
My strange Day
it feel real fine,, your words and mine
Glad we talked,, wish we walked
Hand in hand...
Whisper sweet words in your ear
like : " i love you,my dear"
Loking at the moon
the night will end very soon..
i wake up, did it really happened ?
i was dreaming or i hadn't ?
it doesnt matter,
it feel good, even better
the red sun is rising.. remind me of you
remind me of the sea,,blue..
it was mean
death of my wish,
so i play it 4 my last hoping to hear my heartbeat although it was death,,
only me and God know..
bout deep in the soul..
...And I Let My Day Started Fantastic...
Glad we talked,, wish we walked
Hand in hand...
Whisper sweet words in your ear
like : " i love you,my dear"
Loking at the moon
the night will end very soon..
i wake up, did it really happened ?
i was dreaming or i hadn't ?
it doesnt matter,
it feel good, even better
the red sun is rising.. remind me of you
remind me of the sea,,blue..
it was mean
death of my wish,
so i play it 4 my last hoping to hear my heartbeat although it was death,,
only me and God know..
bout deep in the soul..
...And I Let My Day Started Fantastic...
Penat Ku
Dadaku menjadi sesak karena sebuah peristiwa,
Namun mungkin saja kesusahan itu akan mjd kebaikan.
Banyak hari yg diawali dgn kesuntukan,
Dan pada akhirnya mjd keindahan dan ketentraman.
Tak pernah aku merasa sempit karena kesuntukan kecuali akan datang sendiri jalan keluar untuk ku..
It's For You
Sometimes I say strange words
Sometimes I speak too much
And you look at me and my heart falls dawn..
Sometimes I laugh at the wrong moment
You don't understand a thing about it
And you look at me suddenly surprised..
Don't ask yourself too many questions
The answer is in my eyes
It is somewhere in between us...
Don't force me to tell you everything
Since you already know it
All I do today, , , it's for you
I don't know what I am
I am someone new
Someone more stupidl and maybe stronger..
It's for you that I still love
It's for you that I am here
It's for you you that I was opening my arms
It's for you you that red and white mix all the time
It's for you also that I love children...
@dedicated to my soulmate@
Kamu
Menjulang dalam hidup,
dan kamu benar-benar menjadi satu mukjizat dalam hidup..
Seakan-akan tak peduli jika jiwaku tunduk pada mu,
Ampuni aku y Rabb,,
Ketika aku mengagumi ciptaan Mu hingga kini..
Tersadar ku bahwa setiap sesuatu itu dimudahkan berdasarkan untuk apa ia diciptakan..
Tempat mu dihatiku dan aku b'lindung kepada Rabb ku untuk itu,
Kegembiraan demikian meluap dlm driku hingga kegembiraanku itu membuatku menangis,
Kamu adl merpati yang telah membangun sarang tepat dihati ku..
dan kamu benar-benar menjadi satu mukjizat dalam hidup..
Seakan-akan tak peduli jika jiwaku tunduk pada mu,
Ampuni aku y Rabb,,
Ketika aku mengagumi ciptaan Mu hingga kini..
Tersadar ku bahwa setiap sesuatu itu dimudahkan berdasarkan untuk apa ia diciptakan..
Tempat mu dihatiku dan aku b'lindung kepada Rabb ku untuk itu,
Kegembiraan demikian meluap dlm driku hingga kegembiraanku itu membuatku menangis,
Kamu adl merpati yang telah membangun sarang tepat dihati ku..
Munajat Ku Pada Mu
Ya Rabb...
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu
Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya
Ya Rabb...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna
Ya Rabb...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya Bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu
sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan
sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya
setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku
berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah
memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat
hidupku menjadi sempurna."
Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah
pada waktu yang telah Engkau tentukan..................
..
Amin Ya Rabb....
Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu
Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya
Ya Rabb...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna
Ya Rabb...
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya Bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu
sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan
sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya
setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku
berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah
memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat
hidupku menjadi sempurna."
Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah
pada waktu yang telah Engkau tentukan..................
Amin Ya Rabb....
Untuk yang Patah Hati
tokoh:
A: orang putus cinta
B: orang bijaksana
pada suatu hari Si A sedang duduk dan menangis di taman, lalu datanglah si B dan berkata
B:kenapa anda menangis?
A:saya habis di putusin sama pacar saya..
B malah tertawa
A:kenapa anda malah tertawa?, bukanya menghibur saya..
B: jelas saya tertawa, mengapa anda harus menangis
A: jelas saja saya menagis, karena saya abis di putusin pacar saya
B: yang seharusnya menangis adalah dia, karena dia telah di tinggalkan oleh orang yang sangat mencintai dia, tetapi anda hanya di tinggalkan oleh orang yang tidak cinta pada anda..
A: orang putus cinta
B: orang bijaksana
pada suatu hari Si A sedang duduk dan menangis di taman, lalu datanglah si B dan berkata
B:kenapa anda menangis?
A:saya habis di putusin sama pacar saya..
B malah tertawa
A:kenapa anda malah tertawa?, bukanya menghibur saya..
B: jelas saya tertawa, mengapa anda harus menangis
A: jelas saja saya menagis, karena saya abis di putusin pacar saya
B: yang seharusnya menangis adalah dia, karena dia telah di tinggalkan oleh orang yang sangat mencintai dia, tetapi anda hanya di tinggalkan oleh orang yang tidak cinta pada anda..
Langganan:
Postingan (Atom)