”Buat orang-orang pilihan, maka Allah membangun rumah yang langit-langitnya adalah berbagai kesusahan dan kesedihan sedangkan dindingnya adalah terbuat dari kesulitan. Dia memasukkan mereka ke dalamnya dan mengunci pintunya. Dia berfirman kepada mereka: ”Kunci pintu rumah kalian adalah keshabaran” (Banallahu lilakhyari baitan sama uhu, humumun wa akhzanun wahithanuhudl-dlurru, wa adkholahum fihi wa aghlaqo babahu waqoola lahum miftahu babikum ashshobru).
Jelasnya adalah suatu kamar bingung rumah susah maka pintunya bisa dibuka dengan kunci keshabaran.
Manusia harus sanggup bertarung melawan rasa bingung, bergelut melawan kesulitan, saling tembak dengan kesedihan, jika tidak sanggup demikian maka janganlah hidup karena tak ada gunanya.
Susah, sulit dan bingung pada hakekatnya adalah bagaimana kita bisa menghadapi dan memperlakukannya. Jika ingin susah silahkan, segani segala pekerjaan, coba esok hari, pasti kesusahan, kesulitan itu datang karena diundang. Akan tetapi, jika kita banyak bekerja, serta bergaul dengan orang baik-baik, maka pasti kebingungan itu akan berkurang, demikian pula kesedihan akan pergi dengan sendirinya.
”Addahru la yabqo ’ala halatin wahidatin, Lakinnahu yuqbilu anu yudbiru. Fashbir fainnad dahro la yashbiru”. Masa (waktu) tidak tetap dalam satu keadaan tetapi ia akan datang dan pergi. Jika ia menjumpaimu dengan membawa kesulitan. Bershabarlah, karena masa tak mau bershabar diri.
Masa (waktu) berkesinambungan, zaman berlalu lalang, ada mundur ada maju, tidak diam dalam satu keadaan. Bagai baling-baling (roda) yang berputar, kadang ada di atas kadang ada di bawah. Demikian pula perjalanan masa (waktu) dan mau tidak mau kita akan dibawa oleh roda zaman. Kadang harus menukik ketika sedang turun, kadang tegak terbawa naik. Akan tetap, bagi yang tabah, bisa ajeg di kala sedang turun, karena menggunakan alat keshabaran...
RAHASIA SHABAR oleh al ustadz KHE. Abdullah (Allahu yarhamhu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar